BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. Teori Evolusi
Salah satu pandangan
mengenai asal usul kehidupan menyatakan bahwa kehidupan di bumi terbentuk
melalui proses evolusi biologi. Evolusi biologi adalah perubahan makhluk hidup
secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama, dari organisme tingkat rendah ke
organisme tingkat tinggi. Proses evolusi tersebut berlangsung selama jutaan
bahkan miliaran tahun yang lalu. Kemuian seiring berjalannya waktu, muncul
ilmuwan-ilmuwan baru yang mengkhususkan obyek kajiannya pada alam. Seperti
Charles Darwin dan Lamarck.
2.2 Teori Evolusi Darwin
Charles Darwin, atau
lebih lengkapnya Charles Robert Darwin, adalah salah seorang ilmuwan yang
namanya tidak asing lagi di telinga kita. Temuannya tentang Teori Evolusi yang
sangat fenomenal mampu mengubah pola pikir masyarakat dunia. Ia telah banyak
menjelaskan kepada penduduk dunia saat itu mengenai siapakah nenek moyang kita
melalui penelitian yang ilmiah.
Charles Darwin
dilahirkan pada 12 Desember 1809 di sebuah kota kecil Shrewsbury, Shropshire,
Inggris. Ia adalah anak kelima dari enam bersaudara dari seorang dokter yang
kaya, Robert Darwin dan Susannah. Kekayaan dari orang tuanya sangat berlimpah.
Maka tidak heran apabila ia menikmati kenyamanan dan mempunyai akses untuk
mengenyam fasilitas-fasilitas pendidikan yang bagus.
Ia telah menempuh
pendidikan di dua universitas Inggris ternama, yakni Universitas Edinburgh dan
Universitas Cambridge. Tetapi pada dasarnya, yang ia pelajari bukanlah ilmu
biologi, melainkan ilmu lain seperti kedokteran maupun keagamaan. Ilmu biologi
yang ia dapatkan justru berasal dari perjalanan ekspedisinya di pantai Amerika
Selatan. Disana ia telah banyak belajar mengenai semua konsep ilmu alam.[1]
Sebagai seorang
naturalis, Darwin menciptakan pemikiran-pemikiran yang mampu mempengaruhi para
ilmuwan lain saat itu. Erasmus Darwin (kakek Charles Darwin), Buffon, Lamarck,
Alfred R. Wallace adalah beberapa ilmuwan yang pernah mencetuskan teori
evolusi. Berdasarkan teori yang mereka kemukakan, Charles Darwin menyusun teorinya
sendiri. Teori yang disusunnya, sangat berbeda jauh dengan teori-teori yang
dijadikan pijakannya. Tetapi teori yang ia kemukakan lebih dapat diterima oleh
masyarakat Barat saat itu, karena teori Darwin lebih sistematis, lengkap, dan
disertai fakta-fakta pendukung sehingga teori Darwinlah yang digunakan sebagai
acuan dasar pemikiran ilmiah hingga saat ini. Oleh karena itu, ia dikenal
sebagai Bapak Teori Evolusi.[2]
2.2.1
Teori
Darwin tentang Evolusi Manusia
Darwin mengemukakan
bahwa manusia pada dasarnya merupakan hasil dari proses evolusi yang
berlangsung sangat lama yang bermula dari organisme hingga menjadi manusia
seperti yang sekarang ini. Darwin menganggap bahwa manusia berasal dari kera.
Dalam bukunya yang fenomenal yang berjudul “On
The Origin of Spesies, by Means of Natural Selection”, ia menyebutkan bahwa
terdapat berbagai macam kesamaan antara manusia dengan kera. diantaranya yang
dikemukakan Darwin adalah ciri-ciri fisik seperti jumlah jari kaki dan tangan
kera yang memiliki jumlah yang sama dengan manusia, yakni lima. Kemudian pola
bentuk tubuh, cara melahirkan, dan bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera dianggap
menyerupai manusia.
Penemuan Darwin
tersebut yang mengatakan bahwa manusia adalah keturunan makhluk hidup yang
bukan manusia telah menimbulkan banyak reaksi pro dan kontra di kalangan
masyarakat ilmiah. Sebagian masyarakat Barat berada pada posisi pro. Mereka
menganggap bahwa bukti-bukti yang telah dikemukakan Darwin sangat spesifik.
Dengan mudah mereka percaya terhadap teori tersebut. Itu tidak terlepas dari
perjalanan sejarah masyarakat Barat jauh sebelum era Darwin. Berabad-abad
sebelumnya, kaum feodal dan pemuka agama tidak menginginkan kemajuan. Mereka
menginginkan kebodohan sebab kebodohan melanggengkan kekuasaan kaum feodal dan
gereja untuk menguasai masyarakat. Ilmu meracuni kehidupan manusia, ilmu dianggap
maksiat dan akan memurtadkan manusia.
Masyarakat harus patuh
pada tokoh-tokoh agama dan para pemimpin, termasuk orang-orang yang termasyur
namanya, seperti ayah Darwin. Atas dasar inilah kemudian kemunculan teori
Darwin dianggap sebagai suatu hal yang paling penting bagi masyarakat Barat.[3]
Jika kita cermati teori
Darwin tersebut, secara logika memang ada unsur kebenaran juga. Manusia adalah
suatu spesies biologi. Dengan sendirinya manusia tidak dapat luput dari
pengaruh faktor-faktor atau kekuatan biologi. Di samping itu, manusia adalah
suatu hasil perkembangan evolusi yang lama sekali. Bukti-bukti memberikan
petunjuk bahwa manusia berasal dari makhluk bukan manusia, meskipun bukti-bukti
tersebut tidak lengkap dan hanya berbentuk bagian yang melukiskan tahap-tahap
proses yang telah berlangsung. Bukti-bukti tentang adanya evolusi manusia yang
telah berlangsung semakin banyak dikumpulkan oleh para ahli, seperti yang telah
dilakukan Darwin. Terlebih lagi, saat ini evolusi manusia juga tengah
berlangsung.[4]
2.2.2
Teori
Darwin tentang Evolusi Biologi
Pada tanggal 24
November 1559, Darwin menerbitkan buku yang berjudul “On The Origin of Species, by Means of Natural
Selection”. Pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar bagi teori Darwin adalah
:
a.
Tidak ada dua individu yang identik
akibat adanya variasi
b.
Setiap populasi cenderung bertambah
banyak, hal ini disebabkan karena makhluk hidup mampu berkembang biak
c.
Untuk berkembang biak, diperlukan
makanan dan ruangan yang cukup
d.
Kenyataan menunjukkan bahwa bertambahnya
populasi tidak berjalan terus menerus. Jadi, kenaikan populasi ada faktor
pembatasnya (misalnya berkurangnya makanan)
Evolusi
yang dikemukakan Darwin tersebut berlangsung pada tingkat populasi, bukan
individu. Menurut Darwin, alam melakukan seleksi yang dikenal sebagai seleksi
alam. Jadi, makhluk hidup berjuang untuk hidup, namun alam yang menyeleksi
sehingga ada makhluk hidup yang lolos seleksi dan ada pula yang tidak lolos seleksi.
Lebih jelas, Darwin mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan beberapa faktor,
yaitu :
a.
Ada variasi sifat individu di dalam satu
keturunan
b.
Ada kecenderungan populasi bertambah
banyak
c.
Makhluk hidup berjuang untuk hidup demi
menjaga kelestariannya
d.
Adanya kenyataan bahwa tiap individu
yang berbeda melahirkan keturunan yang berbeda pula. Hanya individu yang
mempunyai sifat-sifat yang cocok dengan lingkungannya yang akan lestari.
Berdasarkan pokok-pokok
pikiran tersebut, Darwin mengemukakan dua teori pokok tentang evolusi, yaitu :
a.
Spesies yang hidup saat ini berasal dari
spesies yang hidup di masa yang lalu
b.
Evolusi berjalan melalui seleksi alam
2.3
Teori
Lamarck tentang Evolusi Biologi
Jean Baptiste Lamarck,
atau yang lebih dikenal dengan Lamarck, adalah seorang biologiawan yang
terkenal dari Perancis. Ia lahir pada tahun 1744 dan meninggal pada tahun 1829.
Lamarck merupakan salah seorang yang mempengaruhi teori Darwin. Lamarck
memiliki pandangan tersendiri tentang teori yang ditemukannya. Dalam bukunya
Philosophie Zoologique, Lamarck mengemukakan bahwa :
1.
Lingkungan berpengaruh terhadap
ciri-ciri yang diwariskan
2.
Ciri-ciri yang diperoleh akibat kondisi
lingkungan itu diwariskan kepada keturunannya
3.
Organ tubuh yang digunakan terus-menerus
akan berkembang, sedangkan yang tidak digunakan akan tereduksi (mengalami
kemunduran)
Salah satu teori yang
dicontohkan oleh Lamarck adalah tentang evolusi hewan, khususnya jerapah.
Lamarck menyusun teori tentang jerapah ini dilatarbelakangi oleh penemuan
fosil-fosil jerapah berleher pendek, padahal kenyataannya jerapah memiliki
leher yang panjang.
Menurut teori Lamarck,
jerapah mula-mula berleher pendek. Oleh karena populasi jerapah bertambah dan
berkompetisi dengan hewan lain untuk mendapatkan makanan, maka daun-daun di tempat
rendah menjadi habis. Daun yang tersisa adalah daun-daun di tempat yang tinggi.
Untuk mendapatkan daun-daun itu, jerapah menjulurkan lehernya. Menurut Lamarck,
jika leher jerapah terus menerus digunakan untuk menjangkau dahan yang tinggi,
leher itu akan memanjang.
Berbeda dengan teori
yang dikemukakan Lamarck, Darwin menyusun sendiri hipotesis-hipotesis
penelitiannya. Dan akhirnya ia berhasil menyimpulkan bahwa pada zaman dahulu,
ada jerapah yang berleher pendek dan jerapah yang berleher panjang. Hanya
jerapah berleher panjang yang dapat menggapai daun-daun di tempat yang tinggi.
Sedangkan jerapah yang berleher pendek tidak mendapat makanan dan akhirnya
mati. Dengan demikian, jerapah yang berleher pendek tidak lolos seleksi alam,
sedangkan jerapah yang berleher panjang tetap lestari.[5]
2.4
Bantahan
Teori Evolusi Menurut Al-Qur’an
Kemunculan teori
evolusi oleh para ilmuwan Barat telah menimbulkan berbagai respon dari dunia,
khususnya mengenai teori evolusi oleh Darwin. Dari dunia Islam sendiri, para
pemuka Islam serentak mengutuk Darwin atas teorinya. Islam sendiri tidak
menyebutkan bahwa nenek moyang kita berasal dari makhluk yang derajatnya lebih
rendah daripada manusia. Dalam agama samawi[6]
sendiri, dalam kitabnya masing-masing telah disebutkan bahwa awal mula
penciptaan manusia berasal dari Allah swt. Kemudian Allah memberinya nama Adam
sebagai manusia pertama yang Dia ciptakan.
Dalam surat al-Baqarah
ayat 30 sampai 36, Allah berfirman :
“Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi ini.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?”. Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui
apa yang tidak kamu ketahui.” Dan Ia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda)
seluruhnya, kemuian mengatakannya kepada para malaikat lalu berfirman,
“Sebutkan kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang
benar!” Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungghnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman, “Hai Adam, beritahukanlah
kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka
nama-nama benda itu, Allah berfirman, “Bukankah Aku sudah katakan kepadamu,
bahwa sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?” Dan (ingatlah) ketika Kami
berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah
mereka kecuali iblis. Ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan
orang-orang yang kafir. Dan Kami berfirman, “Hai Adam, iamilah oleh kamu dan
istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana
saja dan kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu
termasuk orang-orang yang zalim.” Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari
surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman, “Turunlah
kamu! Sebahagian dari kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada
tempat keiaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan.” (QS. al-Baqarah 30-36)
Dari sebagian firman
Allah iatas telah diceritakan bahwa pada hakikatnya, manusia diciptakan oleh
Allah dalam bentuk yang sempurna yang ada pada diri Nabi Adam as. Jadi, tidak
terdapat adanya unsur evolusi seperti yang dikemukakan oleh Darwin.
Manusia yang pertama
kali diciptakan adalah Nabi Adam as. Keberadaan Nabi Adam di alam akhirat, di
surga, merupakan bukti kehendak Allah yang nyata. Tetapi kemudian, Allah
menjatuhkan sanksi kepada Nabi Adam as untuk turun dari singasana surga. Hal itu
disebabkan karena Nabi Adam beserta Siti Hawa tidak patuh terhadap perintah
Allah swt. Nabi Adam dan Siti Hawa dipaksa oleh iblis untuk memakan buah
khuldi. Kemudian setelah itu, Allah mengusir Nabi Adam dan Siti Hawa dari
surga. Disinilah peradaban manusia di muka bumi ini dimulai. Nabi Adam, sebagai
manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bumi ini mengawali era kehidupan
manusia. Tidak ada satu unsur pun dalam Islam yang mengatakan bahwa awal mula
manusia berasal dari kera.
Maka jelaslah bahwa
teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin sangat bertentangan dengan
agama manapun, bukan hanya Islam saja. Masyarakat yang masih memiliki agama
yang kuat pada saat itu menganggap bahwa Darwin adalah orang yang atheis (tidak
memiliki agama). Meskipun Darwin sendiri menghindari berbicara mengenai aspek
keagamaan dan sosiologi dalam perdebatan mengenai teorinya. Tetapi pada
akhirnya, Darwin sendiri menjelang kematiannya melepaskan keyakinannya pada
teori yang dibuatnya dan kembali ke jalan agama.
3
Rekayasa
Reproduksi
Rekayasa
reproduksi merupakan usaha manusia mengembangbiakan makhluk hidup baru dengan
cara tanpa meninggalkan proses reproduksi atau tahap-tahap yang berlangsung
secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut rekayasa genetika.
Rekayasa
reproduksi tidak hanya dapat dilakukan pada hewan ataupun tumbuhan, pada
manusia pun juga bisa. Namun, masih terdapat kontroversi mengenai hal tersebut.
Tekhnik yang digunakan banyak kita jumpai, diantaranya kloning, bayi tabung, inseminasi buatan, hibridasi, dan kultur jaringan.
2.1.
Kloning
Kloning
dari kata bahasa inggris cloning, adalah
usaha manusia untuk menciptakan suatu organisme dengan cara menduplikasi yang
dilakukan secara aseksual[7],
dengan kata lain seperti halnya menggandakan organisme makluk hidup melalui
cara nonseksual.[8]
Menurut ilmu Barat yang dapat kita ambil contoh, yaitu tekhnik cloning
yang sudah pernah dilakukan pada tahun
1997 dari ilmuan Skotlandia, Dr. Ian Willmut, yang menjadikan sel telur
domba yang telah di rekayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa
perkawinan. Domba tersebut dinamakan domba Dolly.
2.2.
Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan
yang sudah di isolasi dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi
steril secara in vitro.[9]
Salah satu contoh yang pernah dilakukan ilmuwan Barat, F.C.
Steward, yang menggunakan Eksplan wortel yang dikultur dalam media setelah
beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian kalus tersebut dipindahkan ke
medium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang lengkap, disebutkan dengan
planlet. Tekhnik ini juga di populerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
2.3.
Bayi Tabung
Rekayasa Bayi Tabung
adalah tekhnik rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan yang
berlangsung di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari
tekhnik inseminasi buatan[10],
hanya saja proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar, sedangkan
inseminasi terjadi di dalam tubuh. Keduanya sama-sama merupakan
pengembangbiakan generatif.
Kita sering
mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan
keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan
keturunan. Di sisi lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan.
2.4 Hibridasi
Hibridasi
merupakan tehnik pencarian bibit unggul dengan cara menyilangkan 2 varietas[11]
yang memiliki sifat unggul. Cara ini sering di gunakan karena menguntungkan dan
ini alasan kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari
hibridasi merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini
dapat dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah
dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
2.5 Inseminasi
Buatan
Inseminasi buatan atau sering disebut kawin
suntik ini merupakan tehnik yang hanya membutuhkan sperma dari induk jantan
yang kemudian disuntikkan ke induk betina, biasanya ini mempermudahkan
pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena yang dibutuhkan hanya
spermanya saja tanpa memerlukan individu tersebut. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu
rendah (-80° sampai -20°).
2.4. Dalil-
Dalil Al-Quran Mengenai Rekayasa Reproduksi
Sama halnya dengan pemikiran Barat lainnya, tekhnik
rekayasa reproduksi juga tidak terlepas dari bantahan al-Qur’an. Seperti
tekhnik kloning yang dianggap menyimpang dari ajaran al-Qur’an, karena
prosesnya tidak secara alamiah. Dalam surat al-Hajj ayat 5 Allah berfirman, “Kami
telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada Kamu dan Kami tetapkan dalam
rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.”
Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang
fatal apabila hal ini masih dilakukan. Mulai dari perkawinan, nasab dan
pembagian warisan, tentunya hal ini akan keluar dari jalur Islam. Oleh
karenanya, penggunaan tekhnik kloning dalam dunia Islam harus lebih
diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua tekhnik rekayasa
reproduksi yang pernah diterapkan di dunia Barat memang banyak menyimpang dari
ajaran al-Qur’an. Tidak hanya itu, kesemuanya dianggap membahayakan kesehatan.
Tentunya hal ini sangat dihindari dalam Islam. Islam mengajarkan kepada
pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi mengejar hasrat pribadi,
tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai syariat tanpa mengorbankan
kesehatan.
BAB
III
KESIMPULAN
Sejak dahulu, pemikiran-pemikiran
para ilmuwan di dunia Barat telah banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di
dunia Islam. Pemikiran-pemikiran tersebut dianggap menyimpang dari ajaran
Islam. Selain itu, metode yang diterapkan oleh para ilmuwan Barat, dalam
kasusnya, terbukti banyak membahayakan kesehatan. Sementara itu, Islam sendiri
menghindari adanya praktik-praktik yang membahayakan kesehatan manusia. Islam
mengajarakan kepada manusia untuk menggunakan cara-cara yang halal demi
mendapatkan hasil yang maksimal. Syariah Islam harus dilakukan dengan baik,
bukan malah menyalahinya dengan menggunakan berbagai macam cara yang
diharamkan. Seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan Barat tersebut.
Selain membahas tentang bidang kesehatan, ruang
lingkup pembahasan Islam juga tidak terlepas dari bidang biologi. Seperti teori
evolusi yang telah banyak dikemukakan oleh para ilmuwan Barat khususnya. Salah
satu contoh teori yang paling fenomenal adalah teori tentang evolusi manusia
oleh Charles Darwin. Teori yang dikemukakan Darwin banyak menimbulkan
kontroversi, khususnya di dunia Islam. Teori yang dikemukakannya sangat
bertentangan dengan ajaran Islam. Adanya Pitecanthropus Erectus yang
dianggap Darwin sebagai nenek moyang manusia merupakan sesuatu yang tidak bisa
diterima di kalangan umat Islam. Menurut ajaran Islam, manusia pertama di dunia
ini adalah Nabi Adam as. Hal inilah yang menyebabkan mengapa Darwin ditentang
oleh seluruh umat Islam di dunia. Tidak hanya Islam, agama lain pun serentak
menentang teori Darwin.
Daftar Pustaka
Syamsuri,
Istamar. 2007. Biologi.Jakarta:
Erlangga.
Yunus,
Rosman. 2006. Teori Evolusi Darwin dalam
Pandangan Sains dan Islam. Depok: Prestasi.
Jasin,
Maskoeri. 2009. Ilmu Alamiah Dasar.
Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Musthafa, Aziz.
2001. Kloning Manusia Abad XXI Antara Harapan, Tantangan dan pertentangan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
[1]
Harun Yahya, Keruntuhan Teori Evolusi,
(Bandung: Dzikra, Cet. III, 2003), hlm. 12
[2]
Dr. Istamar Syamsuri, Biologi,
(Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 3
[3]Rosman
Yunus, Teori Evolusi Darwin dalam
Pandangan Sains dan Islam, (Depok: Prestasi, 2006), hlm. 20
[4]
Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar,
(Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009), hlm. 146
[5]
Dr. Istamar Syamsuri, Biologi,
(Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 9
[6]
Agama yang berasal langsung dari Tuhan, meliputi Kristen, Yahudi dan Islam
[7] Aseksual : pembuahaan tanpa hubungan badan
antara laki-laki dan perempuan
Harapan, Tantangan dan pertentangan,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 16
[9]
Begot Santoso, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 192
[10] pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada
sel telur dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina
[11]
Jenis makhluk hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar