Sabtu, 17 Maret 2012

Evolusi


BAB II
PEMBAHASAN
2.1.      Teori Evolusi
Salah satu pandangan mengenai asal usul kehidupan menyatakan bahwa kehidupan di bumi terbentuk melalui proses evolusi biologi. Evolusi biologi adalah perubahan makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama, dari organisme tingkat rendah ke organisme tingkat tinggi. Proses evolusi tersebut berlangsung selama jutaan bahkan miliaran tahun yang lalu. Kemuian seiring berjalannya waktu, muncul ilmuwan-ilmuwan baru yang mengkhususkan obyek kajiannya pada alam. Seperti Charles Darwin dan Lamarck.
2.2        Teori Evolusi Darwin
Charles Darwin, atau lebih lengkapnya Charles Robert Darwin, adalah salah seorang ilmuwan yang namanya tidak asing lagi di telinga kita. Temuannya tentang Teori Evolusi yang sangat fenomenal mampu mengubah pola pikir masyarakat dunia. Ia telah banyak menjelaskan kepada penduduk dunia saat itu mengenai siapakah nenek moyang kita melalui penelitian yang ilmiah.
Charles Darwin dilahirkan pada 12 Desember 1809 di sebuah kota kecil Shrewsbury, Shropshire, Inggris. Ia adalah anak kelima dari enam bersaudara dari seorang dokter yang kaya, Robert Darwin dan Susannah. Kekayaan dari orang tuanya sangat berlimpah. Maka tidak heran apabila ia menikmati kenyamanan dan mempunyai akses untuk mengenyam fasilitas-fasilitas pendidikan yang bagus.
Ia telah menempuh pendidikan di dua universitas Inggris ternama, yakni Universitas Edinburgh dan Universitas Cambridge. Tetapi pada dasarnya, yang ia pelajari bukanlah ilmu biologi, melainkan ilmu lain seperti kedokteran maupun keagamaan. Ilmu biologi yang ia dapatkan justru berasal dari perjalanan ekspedisinya di pantai Amerika Selatan. Disana ia telah banyak belajar mengenai semua konsep ilmu alam.[1]
Sebagai seorang naturalis, Darwin menciptakan pemikiran-pemikiran yang mampu mempengaruhi para ilmuwan lain saat itu. Erasmus Darwin (kakek Charles Darwin), Buffon, Lamarck, Alfred R. Wallace adalah beberapa ilmuwan yang pernah mencetuskan teori evolusi. Berdasarkan teori yang mereka kemukakan, Charles Darwin menyusun teorinya sendiri. Teori yang disusunnya, sangat berbeda jauh dengan teori-teori yang dijadikan pijakannya. Tetapi teori yang ia kemukakan lebih dapat diterima oleh masyarakat Barat saat itu, karena teori Darwin lebih sistematis, lengkap, dan disertai fakta-fakta pendukung sehingga teori Darwinlah yang digunakan sebagai acuan dasar pemikiran ilmiah hingga saat ini. Oleh karena itu, ia dikenal sebagai Bapak Teori Evolusi.[2]
2.2.1        Teori Darwin tentang Evolusi Manusia
Darwin mengemukakan bahwa manusia pada dasarnya merupakan hasil dari proses evolusi yang berlangsung sangat lama yang bermula dari organisme hingga menjadi manusia seperti yang sekarang ini. Darwin menganggap bahwa manusia berasal dari kera. Dalam bukunya yang fenomenal yang berjudul “On The Origin of Spesies, by Means of Natural Selection”, ia menyebutkan bahwa terdapat berbagai macam kesamaan antara manusia dengan kera. diantaranya yang dikemukakan Darwin adalah ciri-ciri fisik seperti jumlah jari kaki dan tangan kera yang memiliki jumlah yang sama dengan manusia, yakni lima. Kemudian pola bentuk tubuh, cara melahirkan, dan bulu-bulu rambut yang tumbuh pada kera dianggap menyerupai manusia.
Penemuan Darwin tersebut yang mengatakan bahwa manusia adalah keturunan makhluk hidup yang bukan manusia telah menimbulkan banyak reaksi pro dan kontra di kalangan masyarakat ilmiah. Sebagian masyarakat Barat berada pada posisi pro. Mereka menganggap bahwa bukti-bukti yang telah dikemukakan Darwin sangat spesifik. Dengan mudah mereka percaya terhadap teori tersebut. Itu tidak terlepas dari perjalanan sejarah masyarakat Barat jauh sebelum era Darwin. Berabad-abad sebelumnya, kaum feodal dan pemuka agama tidak menginginkan kemajuan. Mereka menginginkan kebodohan sebab kebodohan melanggengkan kekuasaan kaum feodal dan gereja untuk menguasai masyarakat. Ilmu meracuni kehidupan manusia, ilmu dianggap maksiat dan akan memurtadkan manusia.
Masyarakat harus patuh pada tokoh-tokoh agama dan para pemimpin, termasuk orang-orang yang termasyur namanya, seperti ayah Darwin. Atas dasar inilah kemudian kemunculan teori Darwin dianggap sebagai suatu hal yang paling penting bagi masyarakat Barat.[3]
Jika kita cermati teori Darwin tersebut, secara logika memang ada unsur kebenaran juga. Manusia adalah suatu spesies biologi. Dengan sendirinya manusia tidak dapat luput dari pengaruh faktor-faktor atau kekuatan biologi. Di samping itu, manusia adalah suatu hasil perkembangan evolusi yang lama sekali. Bukti-bukti memberikan petunjuk bahwa manusia berasal dari makhluk bukan manusia, meskipun bukti-bukti tersebut tidak lengkap dan hanya berbentuk bagian yang melukiskan tahap-tahap proses yang telah berlangsung. Bukti-bukti tentang adanya evolusi manusia yang telah berlangsung semakin banyak dikumpulkan oleh para ahli, seperti yang telah dilakukan Darwin. Terlebih lagi, saat ini evolusi manusia juga tengah berlangsung.[4]
2.2.2        Teori Darwin tentang Evolusi Biologi
Pada tanggal 24 November 1559, Darwin menerbitkan buku yang berjudul “On The Origin of Species, by Means of Natural Selection”. Pokok-pokok pikiran yang menjadi dasar bagi teori Darwin adalah :
a.       Tidak ada dua individu yang identik akibat adanya variasi
b.      Setiap populasi cenderung bertambah banyak, hal ini disebabkan karena makhluk hidup mampu berkembang biak
c.       Untuk berkembang biak, diperlukan makanan dan ruangan yang cukup
d.      Kenyataan menunjukkan bahwa bertambahnya populasi tidak berjalan terus menerus. Jadi, kenaikan populasi ada faktor pembatasnya (misalnya berkurangnya makanan)
Evolusi yang dikemukakan Darwin tersebut berlangsung pada tingkat populasi, bukan individu. Menurut Darwin, alam melakukan seleksi yang dikenal sebagai seleksi alam. Jadi, makhluk hidup berjuang untuk hidup, namun alam yang menyeleksi sehingga ada makhluk hidup yang lolos seleksi dan ada pula yang tidak lolos seleksi. Lebih jelas, Darwin mengatakan bahwa hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, yaitu :
a.       Ada variasi sifat individu di dalam satu keturunan
b.      Ada kecenderungan populasi bertambah banyak
c.       Makhluk hidup berjuang untuk hidup demi menjaga kelestariannya
d.      Adanya kenyataan bahwa tiap individu yang berbeda melahirkan keturunan yang berbeda pula. Hanya individu yang mempunyai sifat-sifat yang cocok dengan lingkungannya yang akan lestari.
Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut, Darwin mengemukakan dua teori pokok tentang evolusi, yaitu :
a.       Spesies yang hidup saat ini berasal dari spesies yang hidup di masa yang lalu
b.      Evolusi berjalan melalui seleksi alam
2.3     Teori Lamarck tentang Evolusi Biologi
Jean Baptiste Lamarck, atau yang lebih dikenal dengan Lamarck, adalah seorang biologiawan yang terkenal dari Perancis. Ia lahir pada tahun 1744 dan meninggal pada tahun 1829. Lamarck merupakan salah seorang yang mempengaruhi teori Darwin. Lamarck memiliki pandangan tersendiri tentang teori yang ditemukannya. Dalam bukunya Philosophie Zoologique, Lamarck mengemukakan bahwa :
1.      Lingkungan berpengaruh terhadap ciri-ciri yang diwariskan
2.      Ciri-ciri yang diperoleh akibat kondisi lingkungan itu diwariskan kepada keturunannya
3.      Organ tubuh yang digunakan terus-menerus akan berkembang, sedangkan yang tidak digunakan akan tereduksi (mengalami kemunduran)
Salah satu teori yang dicontohkan oleh Lamarck adalah tentang evolusi hewan, khususnya jerapah. Lamarck menyusun teori tentang jerapah ini dilatarbelakangi oleh penemuan fosil-fosil jerapah berleher pendek, padahal kenyataannya jerapah memiliki leher yang panjang.
Menurut teori Lamarck, jerapah mula-mula berleher pendek. Oleh karena populasi jerapah bertambah dan berkompetisi dengan hewan lain untuk mendapatkan makanan, maka daun-daun di tempat rendah menjadi habis. Daun yang tersisa adalah daun-daun di tempat yang tinggi. Untuk mendapatkan daun-daun itu, jerapah menjulurkan lehernya. Menurut Lamarck, jika leher jerapah terus menerus digunakan untuk menjangkau dahan yang tinggi, leher itu akan memanjang.
Berbeda dengan teori yang dikemukakan Lamarck, Darwin menyusun sendiri hipotesis-hipotesis penelitiannya. Dan akhirnya ia berhasil menyimpulkan bahwa pada zaman dahulu, ada jerapah yang berleher pendek dan jerapah yang berleher panjang. Hanya jerapah berleher panjang yang dapat menggapai daun-daun di tempat yang tinggi. Sedangkan jerapah yang berleher pendek tidak mendapat makanan dan akhirnya mati. Dengan demikian, jerapah yang berleher pendek tidak lolos seleksi alam, sedangkan jerapah yang berleher panjang tetap lestari.[5]
2.4     Bantahan Teori Evolusi Menurut Al-Qur’an
Kemunculan teori evolusi oleh para ilmuwan Barat telah menimbulkan berbagai respon dari dunia, khususnya mengenai teori evolusi oleh Darwin. Dari dunia Islam sendiri, para pemuka Islam serentak mengutuk Darwin atas teorinya. Islam sendiri tidak menyebutkan bahwa nenek moyang kita berasal dari makhluk yang derajatnya lebih rendah daripada manusia. Dalam agama samawi[6] sendiri, dalam kitabnya masing-masing telah disebutkan bahwa awal mula penciptaan manusia berasal dari Allah swt. Kemudian Allah memberinya nama Adam sebagai manusia pertama yang Dia ciptakan.
Dalam surat al-Baqarah ayat 30 sampai 36, Allah berfirman :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi ini.” Mereka berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?”. Tuhan berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” Dan Ia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemuian mengatakannya kepada para malaikat lalu berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!” Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungghnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman, “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, “Bukankah Aku sudah katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?” Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis. Ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. Dan Kami berfirman, “Hai Adam, iamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja dan kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” Lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan semula dan Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebahagian dari kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat keiaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan. (QS. al-Baqarah 30-36)
Dari sebagian firman Allah iatas telah diceritakan bahwa pada hakikatnya, manusia diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sempurna yang ada pada diri Nabi Adam as. Jadi, tidak terdapat adanya unsur evolusi seperti yang dikemukakan oleh Darwin.
Manusia yang pertama kali diciptakan adalah Nabi Adam as. Keberadaan Nabi Adam di alam akhirat, di surga, merupakan bukti kehendak Allah yang nyata. Tetapi kemudian, Allah menjatuhkan sanksi kepada Nabi Adam as untuk turun dari singasana surga. Hal itu disebabkan karena Nabi Adam beserta Siti Hawa tidak patuh terhadap perintah Allah swt. Nabi Adam dan Siti Hawa dipaksa oleh iblis untuk memakan buah khuldi. Kemudian setelah itu, Allah mengusir Nabi Adam dan Siti Hawa dari surga. Disinilah peradaban manusia di muka bumi ini dimulai. Nabi Adam, sebagai manusia pertama yang menginjakkan kakinya di bumi ini mengawali era kehidupan manusia. Tidak ada satu unsur pun dalam Islam yang mengatakan bahwa awal mula manusia berasal dari kera.
Maka jelaslah bahwa teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin sangat bertentangan dengan agama manapun, bukan hanya Islam saja. Masyarakat yang masih memiliki agama yang kuat pada saat itu menganggap bahwa Darwin adalah orang yang atheis (tidak memiliki agama). Meskipun Darwin sendiri menghindari berbicara mengenai aspek keagamaan dan sosiologi dalam perdebatan mengenai teorinya. Tetapi pada akhirnya, Darwin sendiri menjelang kematiannya melepaskan keyakinannya pada teori yang dibuatnya dan kembali ke jalan agama.

3       Rekayasa Reproduksi
Rekayasa reproduksi merupakan usaha manusia mengembangbiakan makhluk hidup baru dengan cara tanpa meninggalkan proses reproduksi atau tahap-tahap yang berlangsung secara alami. Namun dalam rekayasa reproduksi juga menyangkut rekayasa genetika.
Rekayasa reproduksi tidak hanya dapat dilakukan pada hewan ataupun tumbuhan, pada manusia pun juga bisa. Namun, masih terdapat kontroversi mengenai hal tersebut. Tekhnik yang digunakan banyak kita jumpai, diantaranya kloning, bayi tabung, inseminasi buatan, hibridasi, dan kultur jaringan.
2.1.   Kloning
Kloning dari kata bahasa inggris cloning, adalah usaha manusia untuk menciptakan suatu organisme dengan cara menduplikasi yang dilakukan secara aseksual[7], dengan kata lain seperti halnya menggandakan organisme makluk hidup melalui cara nonseksual.[8]
Menurut ilmu Barat yang dapat kita ambil contoh, yaitu tekhnik cloning yang sudah pernah dilakukan  pada tahun 1997 dari ilmuan Skotlandia, Dr. Ian Willmut, yang menjadikan sel telur domba yang telah di rekayasa menjadi seekor domba tanpa ayah atau tanpa perkawinan. Domba tersebut dinamakan domba Dolly.
2.2.   Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan suatu metode pemeliharaan bagian tumbuhan yang sudah di isolasi dari tanaman induknya pada medium buatan dalam kondisi steril secara in vitro.[9]
Salah satu contoh yang pernah dilakukan ilmuwan Barat, F.C. Steward, yang menggunakan Eksplan wortel yang dikultur dalam media setelah beberapa waktu berubah menjadi kalus, kemudian kalus tersebut dipindahkan ke medium lain, lalu membentuk tanaman kecil yang lengkap, disebutkan dengan planlet. Tekhnik ini juga di populerkan oleh Muer, Hildebrandt, dan Riker.
2.3.   Bayi Tabung
Rekayasa Bayi Tabung adalah tekhnik rekayasa bayi yang dilakukan dengan metode pembuahan yang berlangsung di dalam tabung. Tekhnik ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tekhnik inseminasi buatan[10], hanya saja proses pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar, sedangkan inseminasi terjadi di dalam tubuh. Keduanya sama-sama merupakan pengembangbiakan generatif.
Kita sering mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera mendapatkan keturunan. Di sisi lain, tekhnik Bayi Tabung berpeluang kecil untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
2.4   Hibridasi
Hibridasi merupakan tehnik pencarian bibit unggul dengan cara menyilangkan  2 varietas[11] yang memiliki sifat unggul. Cara ini sering di gunakan karena menguntungkan dan ini alasan kenapa banyak orang memilih menggunakan tehnik ini. Hasil dari hibridasi merupakan perpaduan sifat unggul dari kedua induknya, tehnik ini dapat dilakukan pada hewan dan tumbuhan. Contoh hibrid tumbuhan yang telah dibudidayakan adalah jagung, kelapa, padi, tebu, dan anggrek.
2.5 Inseminasi Buatan
            Inseminasi buatan atau sering disebut kawin suntik ini merupakan tehnik yang hanya membutuhkan sperma dari induk jantan yang kemudian disuntikkan ke induk betina, biasanya ini mempermudahkan pengiriman dari suatu Negara ke Negara lain karena yang dibutuhkan hanya spermanya saja tanpa memerlukan individu tersebut. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan sperma pada suhu rendah (-80° sampai -20°).
2.4.   Dalil- Dalil Al-Quran Mengenai Rekayasa Reproduksi
Sama halnya dengan pemikiran Barat lainnya, tekhnik rekayasa reproduksi juga tidak terlepas dari bantahan al-Qur’an. Seperti tekhnik kloning yang dianggap menyimpang dari ajaran al-Qur’an, karena prosesnya tidak secara alamiah. Dalam surat al-Hajj ayat 5 Allah berfirman, “Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada Kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan.
Dalam Islam kloning dapat menimbulkan akibat yang fatal apabila hal ini masih dilakukan. Mulai dari perkawinan, nasab dan pembagian warisan, tentunya hal ini akan keluar dari jalur Islam. Oleh karenanya, penggunaan tekhnik kloning dalam dunia Islam harus lebih diperhatikan.
Tidak hanya kloning, semua tekhnik rekayasa reproduksi yang pernah diterapkan di dunia Barat memang banyak menyimpang dari ajaran al-Qur’an. Tidak hanya itu, kesemuanya dianggap membahayakan kesehatan. Tentunya hal ini sangat dihindari dalam Islam. Islam mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak mengorbankan diri sendiri demi mengejar hasrat pribadi, tetapi Islam mengajarkan untuk hidup nyaman sesuai syariat tanpa mengorbankan kesehatan.





























BAB III
KESIMPULAN

            Sejak dahulu, pemikiran-pemikiran para ilmuwan di dunia Barat telah banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Pemikiran-pemikiran tersebut dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Selain itu, metode yang diterapkan oleh para ilmuwan Barat, dalam kasusnya, terbukti banyak membahayakan kesehatan. Sementara itu, Islam sendiri menghindari adanya praktik-praktik yang membahayakan kesehatan manusia. Islam mengajarakan kepada manusia untuk menggunakan cara-cara yang halal demi mendapatkan hasil yang maksimal. Syariah Islam harus dilakukan dengan baik, bukan malah menyalahinya dengan menggunakan berbagai macam cara yang diharamkan. Seperti yang dilakukan oleh para ilmuwan Barat tersebut.
Selain membahas tentang bidang kesehatan, ruang lingkup pembahasan Islam juga tidak terlepas dari bidang biologi. Seperti teori evolusi yang telah banyak dikemukakan oleh para ilmuwan Barat khususnya. Salah satu contoh teori yang paling fenomenal adalah teori tentang evolusi manusia oleh Charles Darwin. Teori yang dikemukakan Darwin banyak menimbulkan kontroversi, khususnya di dunia Islam. Teori yang dikemukakannya sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Adanya Pitecanthropus Erectus yang dianggap Darwin sebagai nenek moyang manusia merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima di kalangan umat Islam. Menurut ajaran Islam, manusia pertama di dunia ini adalah Nabi Adam as. Hal inilah yang menyebabkan mengapa Darwin ditentang oleh seluruh umat Islam di dunia. Tidak hanya Islam, agama lain pun serentak menentang teori Darwin.







Daftar Pustaka
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi.Jakarta: Erlangga.
Yunus, Rosman. 2006. Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam. Depok: Prestasi.
Jasin, Maskoeri. 2009. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Musthafa, Aziz. 2001. Kloning Manusia Abad XXI Antara Harapan, Tantangan dan pertentangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.



[1] Harun Yahya, Keruntuhan Teori Evolusi, (Bandung: Dzikra, Cet. III, 2003), hlm. 12
[2] Dr. Istamar Syamsuri, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 3
[3]Rosman Yunus, Teori Evolusi Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam, (Depok: Prestasi, 2006), hlm. 20
[4] Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009), hlm. 146
[5] Dr. Istamar Syamsuri, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 9
[6] Agama yang berasal langsung dari Tuhan, meliputi Kristen, Yahudi dan Islam
[7]  Aseksual : pembuahaan tanpa hubungan badan antara laki-laki dan perempuan
[8]  Aziz Musthafa dan Imam Musbikin, Kloning Manusia Abad XXI Antara
Harapan, Tantangan dan pertentangan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 16
[9] Begot Santoso, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 192
[10] pembuahan atau fertilisasi yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang disuntikkan pada kelamin betina
[11] Jenis makhluk hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar